Posted: 18/09/2013 09:50
TOPIK #Survei
#pendidikan #nielsen
Ilustrasi (Antara/Asep Fathulrahman)
Liputan6.com, Jakarta : The Nielsen Global Survey of Education Aspirations
menggelar survei kepada lebih dari 29 ribu responden online di 58 negara
untuk mengukur sentimen konsumen mengenai ketersediaan kesempatan di semua
jenjang pendidikan dan hubungan dengan kesempatan perbaikan pekerjaan dan
pendapatan.
Dalam survei tersebut, menemukan
lebih dari dua pertiga atau 68% responden di seluruh dunia mengaku
akan lebih memilih membeli produk dari perusahaan yang mendukung prakarsa-prakarsa pendidikan.
akan lebih memilih membeli produk dari perusahaan yang mendukung prakarsa-prakarsa pendidikan.
Konsumen di wilayah Amerika Latin
85% tercatat paling antusias, seiring dengan sentimen mereka yang kuat terhadap
pentingnya pendidikan.
Sedangkan Indonesia berada di urutan
Top 10 teratas dengan 80% responden yang juga mengatakan mereka lebih memilih
untuk membeli produk dari perusahaan yang mendukung prakarsa-prakarsa
pendidikan.
“Dukungan perusahaan untuk
pendidikan adalah jalan menuju sukses. Dukungan itu menciptakan sebuah situasi
yang sangat baik bagi perusahaan maupun siswa, di mana perusahaan dapat membawa
karyawan mereka untuk berbagi tujuan bersama dengan cara yang kuat dan siswa
dapat meraih manfaat dari pengalaman belajar yang lebih ditingkatkan,” kata
Managing Director, Nielsen Indonesia Catherine Eddy, Rabu (18/9/2013).
Menurut dia, orang Indonesia
menghargai dukungan tersebut. Hal itu yang membuat banyak sekali peluang yang
dapat dimanfaatkan perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk meraih sukses
melalui dukungan terhadap pendidikan.
Hampir tiga perempat responden di
wilayah Asia Pasifik (74%) dan Timur Tengah/Afrika (64%) mengatakan mau membeli
dari perusahaan yang mendukung prakarsa-prakarsa pendidikan.
Sementara itu Amerika Utara (50%)
dan Eropa (56%) memperlihatkan skeptisisme yang tertinggi mengenai
kecenderungan membeli yang dipengaruhi dukungan terhadap pendidikan.
Menurut survei Nielsen, secara global,
rata-rata alokasi biaya pendidikan adalah 8% dari anggaran bulanan.
Alokasi ini berada di posisi empat alokasi pengeluaran utama setelah makanan dan minuman 18%, perumahan 16%, dan telepon/internet 9%.
Alokasi ini berada di posisi empat alokasi pengeluaran utama setelah makanan dan minuman 18%, perumahan 16%, dan telepon/internet 9%.
Pengeluaran bulanan untuk biaya
pendidikan di banyak negara berkembang melebihi rata-rata global, termasuk di
Indonesia yang respondennya mengatakan bahwa mereka mengalokasikan 14.1%
anggaran bulanan mereka untuk biaya pendidikan.
Negara-negara yang yang juga
mengalokasikan 14 % atau lebih dari anggaran bulanan mereka untuk biaya
pendidikan adalah Peru 18.6%, Filipina 15.4%, dan Pakistan 14.8%.
Di sisi lain, setengah dari
responden di seluruh dunia mengatakan bahwa mereka tidak mampu membiayai
pendidikan di tempat mereka tinggal. Lebih dari tiga perempat konsumen Brazil
76% di tempat teratas, diikuti oleh responden di Uni Emirat Arab 66% dan Arab
Saudi 64%. (Pew/Nur)
http://bisnis.liputan6.com/read/695808/orang-ri-paling-sukai-produk-berbau-pendidikan
0 komentar:
Posting Komentar